A.Judul praktikum : Implikiasi
penanaman Magrove Di Torosiaje
B.Tujuan :
Ingin mengetahui penanaman Magrove yang baik
C.Dasar teori
Hutan
mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau
tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari
ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai
sistem perakaran yang menonjo yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem
perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin
oksigen atau bahkan anaerob. Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi
beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera
(Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau
tongtong (Leptoptilus javanicus, dan
tempat persinggahan bagi burung-burung migran.
Beberapa jenis mangrove yang
terkenal:
- Bakau (Rhizopora spp.)
- Api-api (Avicennia spp.)
- Pedada (Sonneratia spp.)
- Tanjang (Bruguiera spp.)
Peran
dan manfaat hutan mangrove :
Ø pelindung alami yang paling kuat dan
praktis untuk menahan erosi pantai.
Ø menyediakan berbagai hasil kehutanan
seperti kayu bakar, alkohol, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap, bahan
perahu, dll.
Ø mempunyai potensi wisata
Ø sebagai tempat hidup dan berkembang
biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang diantaranya
endemik.
Jika hutan mangrove hilang :
+
abrasi pantai
+
dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan
+dapat mengakibatkan banjir
+
perikanan laut menurun
+sumber
mata pencaharian penduduk setempat berkurang
D.Alat dan bahan
Alat
§ Kayu
§ Polibac
§ Tali
§ Sak
§
Bahan
§ Tanah
§ Buah
magrove
E.Langkah kerja
G.HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan yang kami
peroleh dari hasil konservasi yakni:
Gambar b.mangrove jenis Rhiszopora
sp.
H.PEMBAHASAN
Deskritif
tentang lokasi konservasi mangrove Di Torosiaje.Kab.Pohuwato
Adapun lokasi
tempat konservasi mangrove yakni berada di Torosiaje, tempat tersebut cukup
baik banyak pepohonan disekitar jalan menuju ke lokasi tersebut,dimana tempat
untuk mangrove yang sudah siap untuk penanaman,lahanya cukup baik,dan tanahnya
pun lumpur.Hewan yang ada disekitar lahan tersebut ada kepiting,keong,burung,
dan untuk bibit yang siap ditanam ada mangrove jenis Rhiszopora dan avesenia.
Penggenangan oleh air pasang
Bagian luar
juga mengalami genangan air pasang yang paling lama dibandingkan bagian yang
lainnya; bahkan kadang-kadang terus menerus terendam. Pada pihak lain,
bagian-bagian di pedalaman hutan mungkin hanya terendam air laut manakala
terjadi pasang tertinggi sekali dua kali dalam sebulan. Menghadapi
variasi-variasi kondisi lingkungan seperti ini, secara alami terbentuk zonasi
vegetasi mangrove; yang biasanya berlapis-lapis mulai dari bagian terluar yang
terpapar gelombang laut, hingga ke pedalaman yang relatif kering.
Jenis-jenis bakau (Rhizophora
spp.) biasanya tumbuh di bagian terluar yang kerap digempur ombak. Bakau Rhizophora
apiculata dan R. mucronata tumbuh di atas tanah lumpur. Sedangkan
bakau R. stylosa dan perepat (Sonneratia alba) tumbuh di atas pasir
berlumpur. Pada bagian laut yang lebih tenang hidup api-api hitam (Avicennia
alba) di zona terluar atau zona pionir ini.
Di bagian lebih
ke dalam, yang masih tergenang pasang tinggi, biasa ditemui campuran bakau R.
mucronata dengan jenis-jenis kendeka (Bruguiera spp.), kaboa (Aegiceras
corniculata) dan lain-lain. Sedangkan di dekat tepi sungai, yang lebih
tawar airnya, biasa ditemui nipah (Nypa fruticans), pidada (Sonneratia
caseolaris) dan bintaro (Cerbera spp.).Pada bagian yang lebih kering di
pedalaman hutan didapatkan nirih (Xylocarpus
spp.), teruntum
(Lumnitzera racemosa), dungun (Heritiera littoralis) dan kayu buta-buta (Excoecaria
agallocha).
Perkembangbiakan
Adaptasi lain
yang penting diperlihatkan dalam hal perkembang biakan jenis. Lingkungan yang
keras di hutan bakau hampir tidak memungkinkan jenis biji-bijian berkecambah
dengan normal di atas lumpurnya. Selain kondisi kimiawinya yang ekstrem,
kondisi fisik berupa lumpur dan pasang-surut air laut membuat biji sukar
mempertahankan daya hidupnya.Hampir semua jenis flora hutan bakau memiliki biji
atau buah yang dapat mengapung, sehingga dapat tersebar dengan mengikuti arus
air. Selain itu, banyak dari jenis-jenis mangrove yang bersifat vivipar:
yakni biji atau benihnya telah berkecambah sebelum buahnya gugur dari pohon.
Contoh yang
paling dikenal barangkali adalah perkecambahan buah-buah bakau (Rhizophora),
tengar (Ceriops) atau kendeka (Bruguiera).
Buah pohon-pohon ini telah berkecambah dan mengeluarkan akar panjang serupa
tombak manakala masih bergantung pada tangkainya. Ketika rontok dan jatuh,
buah-buah ini dapat langsung menancap di lumpur di tempat jatuhnya, atau
terbawa air pasang, tersangkut dan tumbuh pada bagian lain dari hutan.
Kemungkinan lain, terbawa arus laut dan melancong ke tempat-tempat jauh.
Buah nipah
(Nypa fruticans) telah muncul pucuknya sementara masih melekat di
tandannya. Sementara buah api-api, kaboa
(Aegiceras), jeruju
(Acanthus) dan beberapa lainnya telah pula berkecambah di pohon, meski
tak nampak dari sebelah luarnya. Keistimewaan-keistimewaan ini tak pelak lagi
meningkatkan keberhasilan hidup dari anak-anak semai pohon-pohon itu. Anak
semai semacam ini disebut dengan istilah propagul.
Propagul-propagul
seperti ini dapat terbawa oleh arus dan ombak laut hingga
berkilometer-kilometer jauhnya, bahkan mungkin menyeberangi laut atau selat
bersama kumpulan sampah-sampah laut lainnya. Propagul dapat ‘tidur’ (dormant)
berhari-hari bahkan berbulan, selama perjalanan sampai tiba di lokasi yang
cocok. Jika akan tumbuh menetap, beberapa jenis propagul dapat mengubah
perbandingan bobot bagian-bagian tubuhnya, sehingga bagian akar mulai tenggelam
dan propagul mengambang vertikal
di air. Ini memudahkannya untuk tersangkut dan menancap di dasar air dangkal
yang berlumpur.
I.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di peroleh dari
hasil konservasi mangrove yakni: Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di
muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat
unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan
di laut.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym. 2009. Prinsip-Prinsip Ekologi. Online. Tersedia
di: http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi.
Anonym.. 2009. Habitat dan Relung. Online. Tersedia
di: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a6
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KONSERVASI MAGROVE
Gambar
1. Saat pengambilan bibit
Gambar
3.peserta dan Pembina foto bareng bersama teman-teman Untad jurusan biologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar