Kamis, 08 Desember 2011

Tanaman Pangan



TANAMAN LOBAK(Raphanus sativus)

A.Latar Belakang
Di Indonesia pengembangan budidaya lobak pada mulanya terkonsentrasi di beberapa daerah di dataran tinggi, diantaranya adalah Lembang,pangalengan dan cipanas(bogor). Lobak adalah tumbuhan yang termasuk famili: Cruciferae. Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih.Tanaman lobak berasal dari negeri Cina, tapi, telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman mudah ditanam baik di dataran rendah maupun tinggi (pegunungan).Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet, Cipanas, dan Bedugul. Luas areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 ha.Tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah tanah gembur, mengandung humus (subur) dan lapisan atasnya tidak mengandung kerikil (batu-batu kecil).Kemudian derajat keasaman tanah 5-6, sementara waktu tanam adalah musim hujan atau awal musim kemarau. Namun kalau menanam pada musim kemarau, tanaman harus cukup air.
Pengembangan komoditas hortikultura pada umumnya dan sayuran khususnya, diarahkan  dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi peningkatan pendapatan petani,ekonomi Negara, perluasan kesempatan kerja, dan menambah keragaman bahan pangan gizi penduduk.Dewasa ini lebih dari 70 jenis sayuran telah menjadi mata dagangan sehari-hari dipasartradisional,swalayan sampai pasar ekspor luar dunia.
Berdasarkan hasil workshop on food and agriculture planning for nutrition adequacy tahun 1989 ditetapkan pola pangan harian(POH) untuk kondisi diindonesia terdiri atas: 50% padi-padian, 78% ubi-ubian, 14% pangan hewani, 10% minyak dan lemak,8% kacang-kacangan,5% gula, 5% sayuran dan buah, dan 1% lain-lain.Berpedoman kepada PPH tersebut, maka pada tahun 2000 nanti komposisi Pola Pangan Harapan bagi Indonesia .Salah satu jenis sayuran yang belum banyak digarap dalam dua kali lipat, komersial dan intensif adalah lobak dalam program penelitian dan pengembanagan hortikultura di Indonesia pada tahun 1989 – 1994 garapan puslitbang Hortikultura,teryata lobak belum mendapat prioritas penelitian maupun pengembangannya.Meskipun demikian,fakta dilapangan (tingkat petani) teryata pembudidayaan tanaman ini telah meluas ditanam diberbagai daerah (wilayah) di wilayah nusantara.
Data dari hasil survey pertanian tentang produksi sayuran di Indonesia (BPS , 1991 ) bahwa luas araeal tanaman  sayuran nasional mencapai 799,806 hektar dengan produksi 1.661.389 ton.Di Indonesia mempunyai peluang pasar untuk mengekspor lobak hibrida,beberapa Negara yang dibudidayakan daikon secara intensif kearah agribisnis antara lain jepang dan Malaysia.Pengembangan budidaya lobak hibrida ( Daikon) dapat memacu  produktivitas dan produksi lobak nasional.Potensi daya hasil Daikon mencapai antara 1.000 – 2.000 gram/tanaman.sedangkan lobak kultivar local hanya 500 gram/tanaman.

    B. Susunan Taksonomi  Tanaman Lobak (Raphanus sativus)
Regnum :Plantae
Devisi   :Magnoliophyta
Class    : Magnoliopsida
Ordo    : Capparales
Family : Brassicaceae
Genus   : Raphanus
Spesies  : Raphanus sativus

 











Kerabat dekat tanaman lobak yang termasuk suku kubis-kubisan jumlhnya cukup banyak anatara lain;kubis-krop,kubis bunga,broccoli,petsai,sawi.Sedangkan spesies lain dari Raphanus sativus L.yang sudah umum dibudiyakan adalah Rades .Disamping itu,masih ada sayuran umbi sejenis lobak yaitu; Turnip (Brasicia rapa ) tanaman ini berasal dari rusia dan asia tropis yang bentuk umbinya bulat sampai semi bundar mirip dengan umbi rades.
  C. Cara Pemeliharaan Tanaman Lobak
Lobak ditanam dari bijinya. Bibit lobak tidak perlu didatamgkan dari luar negeri (impor), cukup dari hasil biji sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan berbiji. Biji-biji tersebut dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemai terlebih dulu. Untuk penanaman seluas 1 ha diperlukan biji sebanyak 5 kg. Menurut teori, untuk lahan seluas 1 ha diperlukan 4 kg biji dengan daya kecambah 75%. Sebelum biji ditanam, lahan yang akan ditanami diolah terlebih dulu dengan dicangkul sedalam 30-40 cm, kemudian diberi pupuk kandang atau kompos 10 ton/ha. Setelah tanah diratakan, dibuat alur dengan jarak antaralur 30 cm.Sebaiknya alur tersebut dibuat membujur dari arah barat ke timur agar sinar matahari masuk ke tanaman sebanyak-banyaknya. Selanjutnya biji-biji tersebut ditaburkan tipis merata sepanjang alur, kemudian ditutup tanah dengan tipis-tipis. Biji akan tumbuh setelah 4 hari kemudian.Setelah umur 2-3 minggu, tanaman mulai disiang sanmbil dibuat guludan. Guludan dibuat dengan cara tanah di sepanjang barisan tanaman ditinggikan. Sambil tanah didangir, tanaman diperjarang.
Caranya tanaman yang tumbuh kerdil dicabut dan yang subur ditinggalkan.Setelah diperjarang, jarak tanaman menjadi 10-20 cm. Pada umumnya petani jarang memberikan pupuk buatan. Akan tetapi agar diperoleh hasil yang memuaskan, tanaman lobak sebenarnya perlu diberikan pupuk buatan.Pupuk buatan yang perlu diberikan adalah urea, TSP dengan perbandingan 1:2 sebanyak 6 g tiap tanaman. Pupuk di kanan-kiri batang tanaman dengan jarak 5 cm. Dengan demikian, untuk tanaman seluas 1 ha diperlukan 100 kg pupuk urea dan 200 kg TSP.


§  Cara  Pengolahan lahan.
Lakukan pengolahan lahan dengan cara dicangkul atau ditraktor, seperti yang biasa dilakukan, hingga lahan siap tanam, dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm. Dibuat alur dengan jarak 30 cm

§  Cara  Pencegahan penyakit dan penanaman.
Biji langsung ditanam tanpa disemai terlebih dahulu. Untuk meningkatkan kesehatan tanaman, pertumbuhan akar, dan untuk meningkatkan ketersediaan hara, aktifkan (1–2) bungkus inokulan ABG-BIO dalam (20–25) kg pupuk kandang + 2 kg dedak. Kemudian siram dengan air hingga lembab, simpan dalam bentuk gundukan dan tutup dengan karung bekas, biarkan selama (2–3) hari, lalu berikan bersamaan dengan pupuk dasar secara merata. Inokulan ABG-BIO dapat juga diaplikasikan dalam bentuk larutan, yaitu larutkan (1–2) bungkus ABG-BIO + 2,5 kg dedak + 5 kg ABG–Bios + 5 tutup ABG-D, dalam 100 liter air, aduk merata, dan setelah (2–4) jam, siramkan pada lahan, (1–3) hari sebelum penanaman. Biji ditanam pada lubang tanam sebanyak (2-3) biji/lubang tanam. Ditutup dengan tanah tipis-tipis, biji akan tumbuh 4 hari kemudian.

§  Cara Pemupukan.
  1. Pupuk dasar. Pupuk yang digunakan, untuk lahan seluas 1 ha, adalah campuran (2–5) ton pupuk kandang + (100-150) kg ABG-Bios + (20–25) kg campuran pupuk kandang, dedak dan ABG-BIO yang telah diaktifkan (seperti tersebut di atas) + 100 kg Urea + 25 kg SP-36 + 25 kg KCl. Pupuk diberikan dalam lubang tugal sekitar 5 cm dari tanaman pada (3–7) hari setelah tanam, diaduk secara merata, dan disebar merata pada bedengan/alur tanam.
  2. Pupuk susulan. Sebagai pupuk susulan gunakan campuran 100 kg Urea + 50 kg SP-36 + 100 kg KCl + (100–150) kg ABG-Bios, atau sekitar 6 gram/tanaman, diberikan pada (25-30) HST. Pupuk ditempatkan di sekeliling tanaman, dan selanjutnya dilakukan pembumbunan, sehingga membentuk guludan, yang berasal dari tanah di sepanjang barisan yang ditinggikan. Pemupukan dilakukan setelah penyiangan gulma.
  3. Pupuk ABG. Pemberian pupuk ABG-D, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter, dilakukan pada 10 HST, 20 HST, dengan cara disemprotkan pada tanaman secara merata. Sedangkan ABG-B, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter, diberikan pada 30 HST dan 40 HST. Untuk mencegah penyakit pada tanaman lobak, dilakukan pemberian ABG-BIO setiap 2 minggu. Caranya: Larutkan (1–2) bungkus ABG-BIO + 1 kg dedak + 2 kg ABG-Bios + (5–10) tutup ABG-B, dalam (50-100) liter air, aduk secara merata, dan biarkan selama (2-4) jam. Kemudian siramkan sebanyak (25–50) cc/tanaman pada perakaran tanaman.
     D.Pengembangan dan Pemasaran Lobak



Tanaman Lobak Di Desa Siarangarang kab. Tapanuli Utara
Syarat  tumbuh tanaman lobak seperti iklim, ketinggian dan tanah di Tapanuli Utara sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman lobak. Sehingga lobak dinilai sangat cocok untuk dijadikan salah satu komoditas pertanian berprospek cerah untuk dikembangkan di Tapanuli Utara.Pengembangan Tanaman lobak di Kabupaten Tapanuli Utara telah dilaksanakan sejak tahun 2010 di Desa Siarangarang Kecamatan Tarutung, dan kini telah meluas ke beberapa Kecamatan seperti Kecamatan Siborongborong, Siatas Barita, dan Muara, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara
berharap lobak menjadi salah satu komoditi ekspor andalan Kabupaten Tapanuli Utara. Hal tersebut bukanlah hal yang tidak mungkin tercapai, mengingat  bahwa lobak asal Desa Siarangarang Tapanuli Utara telah diekspor ke Negara Jepang.
 





Gambar. Ekspor perdana lobak asal desa siarangarang tapanuli utara ke negara jepang, dilepas oleh Bupati Tapanuli Utara.
Untuk  pengembangan dan pemasaran tanaman lobak, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan kerjasama dengan PT Toba Agro Mandiri Siborongborong. Sehingga dengan  tersedianya bibit lobak dan adanya  jaminan pasar penjualan lobak, diharapkan dapat menimbulkan keinginan petani menanam lobak di areal pertaniannya.

E.     Manfaat pada Tanaman Lobak 

Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar.Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar. Umbi tersebut tumbuh memanjang ke bawah seperti wortel, bentuknya lebih bulat dan berwarna putih bersih. Ada lobak dengan varietas lain yang berwarna merah dan hitam. Bagian umbi yang dekat dengan permukaan tanah dan terkena sinar matahari biasanya akan berubah warna menjadi agak kehijauan. Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan.
Hasil tanaman dapat dipungut setelah umbi-umbinya cukup besar, kira-kira setelah tanaman berumur 2 bulan. Keterlambatan dalam memungut hasil akan menyebabkan umbi menjadi kayu dan rasanya juga tidak enak (kapus-kapus). Jika hal tersebut terjadi, umbi lobak tidak akan laku dijual. Tanaman yang terawat dapat menghasilkan umbi 15-20 ton/ha. Bahkan ada jenis lobak yang dapat menghasilkan umbi beratnya hingga mencapai 0,5-1 kg tiap tanaman dan rasa umbinya pun enak dimakan.


F.     Hama dan Penyakit Lobak
Hama utama yang sering menyerang tanaman lobak adalah:
*      Ulat tanah (agrotis ipsilon hufn.)
Ciri-ciri dan biologi hama:
-          Imago dari hama ini aktif terbang pada senja dan malam hari.
-          Ulat tanah berwarna atau hitam keabu-abuan,aktif merusak tanaman pada malam hari,dan bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag).
-          Lamanya siklus (daur) hidup diantara 6-8 minggu.
*      Gejala serangan
-          Gejala serangan hama ulat tanah adalah terkulai atau rebahnya bagian tanaman yang diserang,terutama pangkal daun atau titik tumbuh tanaman yang masih muda.
*      Pengendalian
Pengendalian hama ulat tanah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-          Non – kimiawi,yaitu dengan cara menggumpulkan ulat kemudian dibunuhnya,dan menjaga kebersihan kebun dari rumput-rumput liar (gulma) maupun sisa-sisa tanaman sebagai tempat (sarang) hama.
-          Kimiawi,yaitu dengan cara  menggunakan insektisida furadan yang disebar dan dicampur merata dengan tanah sewaktu akan tanam,atau diseprot dengan insektisida
Ø  Penyakit Tanaman Lobak.
-          Bercak daun
-          Busuk lunak
-          Layu dan busuk akar
-          Penyakit dll.
G.    Penanganan pascapasnen
*      Panen (pemungutan hasil)
Hasil utama dari tanaman lobak adalah umbinya dan juga daun-daunnya(lobak daun). Ciri – ciri lobak sudah saatnya dipanen sangat tergantung pada jenisnya,yakni sebagai berikut;
-          Lobak daun, ditanadai dengan pertumbuhan daun-daunya telah maksimal (lebat),tidak terlalu tua,dan umurnya
H.    Kegunaan tanaman lobak pada akar.
§  Kegunaan
1.Batuk.
2.Bronkhitis.
3. Demam.
4.Wasir Dan Rematik (obat luar).
§  Ramuan Dan Takar
1.Batuk
2.Ramuan:
3.Akar Lobak 5 buah
4.Gula secukupnya.
Cara pembuatan: Lobak diparut kemudian diperas dan disaring. Beningannya ditambah gula secukupnya. Diamkan semalam .
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Lama  pengobatan: Diulang selama 7 hari. Demam Orang yang sering menderita demam dianjurkan makan
sayuran lobak. Karena mampu melancarkan air seni.

I.       Kandungan tanaman lobak dan nilai gizi lobak.
 dari umbinya antara lain vitamin A, B1, B2, niasin, minyak atsiri, kolin, serat kasar, kalsium, fosfor, zat besi dan asam oksalat. Sedangkan daunnya mengandung minyak atsiri, vitamin A dan C dan bijinya mengandung 30-40 persen minyak lemak dan minyak atsiri. Zat-zat tersebut mengandung antibiotik terhadap beberapa jenis bakteri dan antioksidan. Minyak atsiri, rafanol, rafarin, dan vitamin C.

Lobak, mentah, hanya akar, Nilai gizi per 100 g (3.5 oz),Energi 66 kJ (16 kcal), Karbohidrat3,40 g,Gula 1,86 g, Dietserat1,6 g, Lemak 0,10 g ,Protein 0,68 g Thiamine (Vit. B1) 0,012 mg (1%), Riboflavin (Vit. B2) 0,039 mg (3%) ,Niacin (Vit. B3) 0,254 mg (2%), Asam pantotenat (B5) 0,165 mg (3%), Vitamin B6 0,071 mg (5%), Folat (Vit. B9) 25 mg (6%) ,Vitamin C 14,8 mg (25%) ,Kalsium 25 mg (3%)Besi 0,34 mg (3%), Magnesium 10 mg (3%) ,Fosfor 20 mg (3%) ,Kalium 233 mg (5%) ,Seng 0,28 mg (3%).











  

TANAMAN LOBAK(Raphanus sativus)

A.Latar Belakang
Di Indonesia pengembangan budidaya lobak pada mulanya terkonsentrasi di beberapa daerah di dataran tinggi, diantaranya adalah Lembang,pangalengan dan cipanas(bogor). Lobak adalah tumbuhan yang termasuk famili: Cruciferae. Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih.Tanaman lobak berasal dari negeri Cina, tapi, telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman mudah ditanam baik di dataran rendah maupun tinggi (pegunungan).Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet, Cipanas, dan Bedugul. Luas areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 ha.Tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah tanah gembur, mengandung humus (subur) dan lapisan atasnya tidak mengandung kerikil (batu-batu kecil).Kemudian derajat keasaman tanah 5-6, sementara waktu tanam adalah musim hujan atau awal musim kemarau. Namun kalau menanam pada musim kemarau, tanaman harus cukup air.
Pengembangan komoditas hortikultura pada umumnya dan sayuran khususnya, diarahkan  dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi peningkatan pendapatan petani,ekonomi Negara, perluasan kesempatan kerja, dan menambah keragaman bahan pangan gizi penduduk.Dewasa ini lebih dari 70 jenis sayuran telah menjadi mata dagangan sehari-hari dipasartradisional,swalayan sampai pasar ekspor luar dunia.
Berdasarkan hasil workshop on food and agriculture planning for nutrition adequacy tahun 1989 ditetapkan pola pangan harian(POH) untuk kondisi diindonesia terdiri atas: 50% padi-padian, 78% ubi-ubian, 14% pangan hewani, 10% minyak dan lemak,8% kacang-kacangan,5% gula, 5% sayuran dan buah, dan 1% lain-lain.Berpedoman kepada PPH tersebut, maka pada tahun 2000 nanti komposisi Pola Pangan Harapan bagi Indonesia .Salah satu jenis sayuran yang belum banyak digarap dalam dua kali lipat, komersial dan intensif adalah lobak dalam program penelitian dan pengembanagan hortikultura di Indonesia pada tahun 1989 – 1994 garapan puslitbang Hortikultura,teryata lobak belum mendapat prioritas penelitian maupun pengembangannya.Meskipun demikian,fakta dilapangan (tingkat petani) teryata pembudidayaan tanaman ini telah meluas ditanam diberbagai daerah (wilayah) di wilayah nusantara.
Data dari hasil survey pertanian tentang produksi sayuran di Indonesia (BPS , 1991 ) bahwa luas araeal tanaman  sayuran nasional mencapai 799,806 hektar dengan produksi 1.661.389 ton.Di Indonesia mempunyai peluang pasar untuk mengekspor lobak hibrida,beberapa Negara yang dibudidayakan daikon secara intensif kearah agribisnis antara lain jepang dan Malaysia.Pengembangan budidaya lobak hibrida ( Daikon) dapat memacu  produktivitas dan produksi lobak nasional.Potensi daya hasil Daikon mencapai antara 1.000 – 2.000 gram/tanaman.sedangkan lobak kultivar local hanya 500 gram/tanaman.

    B. Susunan Taksonomi  Tanaman Lobak (Raphanus sativus)
Regnum :Plantae
Devisi   :Magnoliophyta
Class    : Magnoliopsida
Ordo    : Capparales
Family : Brassicaceae
Genus   : Raphanus
Spesies  : Raphanus sativus

 











Kerabat dekat tanaman lobak yang termasuk suku kubis-kubisan jumlhnya cukup banyak anatara lain;kubis-krop,kubis bunga,broccoli,petsai,sawi.Sedangkan spesies lain dari Raphanus sativus L.yang sudah umum dibudiyakan adalah Rades .Disamping itu,masih ada sayuran umbi sejenis lobak yaitu; Turnip (Brasicia rapa ) tanaman ini berasal dari rusia dan asia tropis yang bentuk umbinya bulat sampai semi bundar mirip dengan umbi rades.
  C. Cara Pemeliharaan Tanaman Lobak
Lobak ditanam dari bijinya. Bibit lobak tidak perlu didatamgkan dari luar negeri (impor), cukup dari hasil biji sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan berbiji. Biji-biji tersebut dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemai terlebih dulu. Untuk penanaman seluas 1 ha diperlukan biji sebanyak 5 kg. Menurut teori, untuk lahan seluas 1 ha diperlukan 4 kg biji dengan daya kecambah 75%. Sebelum biji ditanam, lahan yang akan ditanami diolah terlebih dulu dengan dicangkul sedalam 30-40 cm, kemudian diberi pupuk kandang atau kompos 10 ton/ha. Setelah tanah diratakan, dibuat alur dengan jarak antaralur 30 cm.Sebaiknya alur tersebut dibuat membujur dari arah barat ke timur agar sinar matahari masuk ke tanaman sebanyak-banyaknya. Selanjutnya biji-biji tersebut ditaburkan tipis merata sepanjang alur, kemudian ditutup tanah dengan tipis-tipis. Biji akan tumbuh setelah 4 hari kemudian.Setelah umur 2-3 minggu, tanaman mulai disiang sanmbil dibuat guludan. Guludan dibuat dengan cara tanah di sepanjang barisan tanaman ditinggikan. Sambil tanah didangir, tanaman diperjarang.
Caranya tanaman yang tumbuh kerdil dicabut dan yang subur ditinggalkan.Setelah diperjarang, jarak tanaman menjadi 10-20 cm. Pada umumnya petani jarang memberikan pupuk buatan. Akan tetapi agar diperoleh hasil yang memuaskan, tanaman lobak sebenarnya perlu diberikan pupuk buatan.Pupuk buatan yang perlu diberikan adalah urea, TSP dengan perbandingan 1:2 sebanyak 6 g tiap tanaman. Pupuk di kanan-kiri batang tanaman dengan jarak 5 cm. Dengan demikian, untuk tanaman seluas 1 ha diperlukan 100 kg pupuk urea dan 200 kg TSP.


§  Cara  Pengolahan lahan.
Lakukan pengolahan lahan dengan cara dicangkul atau ditraktor, seperti yang biasa dilakukan, hingga lahan siap tanam, dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm. Dibuat alur dengan jarak 30 cm

§  Cara  Pencegahan penyakit dan penanaman.
Biji langsung ditanam tanpa disemai terlebih dahulu. Untuk meningkatkan kesehatan tanaman, pertumbuhan akar, dan untuk meningkatkan ketersediaan hara, aktifkan (1–2) bungkus inokulan ABG-BIO dalam (20–25) kg pupuk kandang + 2 kg dedak. Kemudian siram dengan air hingga lembab, simpan dalam bentuk gundukan dan tutup dengan karung bekas, biarkan selama (2–3) hari, lalu berikan bersamaan dengan pupuk dasar secara merata. Inokulan ABG-BIO dapat juga diaplikasikan dalam bentuk larutan, yaitu larutkan (1–2) bungkus ABG-BIO + 2,5 kg dedak + 5 kg ABG–Bios + 5 tutup ABG-D, dalam 100 liter air, aduk merata, dan setelah (2–4) jam, siramkan pada lahan, (1–3) hari sebelum penanaman. Biji ditanam pada lubang tanam sebanyak (2-3) biji/lubang tanam. Ditutup dengan tanah tipis-tipis, biji akan tumbuh 4 hari kemudian.

§  Cara Pemupukan.
  1. Pupuk dasar. Pupuk yang digunakan, untuk lahan seluas 1 ha, adalah campuran (2–5) ton pupuk kandang + (100-150) kg ABG-Bios + (20–25) kg campuran pupuk kandang, dedak dan ABG-BIO yang telah diaktifkan (seperti tersebut di atas) + 100 kg Urea + 25 kg SP-36 + 25 kg KCl. Pupuk diberikan dalam lubang tugal sekitar 5 cm dari tanaman pada (3–7) hari setelah tanam, diaduk secara merata, dan disebar merata pada bedengan/alur tanam.
  2. Pupuk susulan. Sebagai pupuk susulan gunakan campuran 100 kg Urea + 50 kg SP-36 + 100 kg KCl + (100–150) kg ABG-Bios, atau sekitar 6 gram/tanaman, diberikan pada (25-30) HST. Pupuk ditempatkan di sekeliling tanaman, dan selanjutnya dilakukan pembumbunan, sehingga membentuk guludan, yang berasal dari tanah di sepanjang barisan yang ditinggikan. Pemupukan dilakukan setelah penyiangan gulma.
  3. Pupuk ABG. Pemberian pupuk ABG-D, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter, dilakukan pada 10 HST, 20 HST, dengan cara disemprotkan pada tanaman secara merata. Sedangkan ABG-B, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter, diberikan pada 30 HST dan 40 HST. Untuk mencegah penyakit pada tanaman lobak, dilakukan pemberian ABG-BIO setiap 2 minggu. Caranya: Larutkan (1–2) bungkus ABG-BIO + 1 kg dedak + 2 kg ABG-Bios + (5–10) tutup ABG-B, dalam (50-100) liter air, aduk secara merata, dan biarkan selama (2-4) jam. Kemudian siramkan sebanyak (25–50) cc/tanaman pada perakaran tanaman.
     D.Pengembangan dan Pemasaran Lobak



Tanaman Lobak Di Desa Siarangarang kab. Tapanuli Utara
Syarat  tumbuh tanaman lobak seperti iklim, ketinggian dan tanah di Tapanuli Utara sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman lobak. Sehingga lobak dinilai sangat cocok untuk dijadikan salah satu komoditas pertanian berprospek cerah untuk dikembangkan di Tapanuli Utara.Pengembangan Tanaman lobak di Kabupaten Tapanuli Utara telah dilaksanakan sejak tahun 2010 di Desa Siarangarang Kecamatan Tarutung, dan kini telah meluas ke beberapa Kecamatan seperti Kecamatan Siborongborong, Siatas Barita, dan Muara, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara
berharap lobak menjadi salah satu komoditi ekspor andalan Kabupaten Tapanuli Utara. Hal tersebut bukanlah hal yang tidak mungkin tercapai, mengingat  bahwa lobak asal Desa Siarangarang Tapanuli Utara telah diekspor ke Negara Jepang.
 





Gambar. Ekspor perdana lobak asal desa siarangarang tapanuli utara ke negara jepang, dilepas oleh Bupati Tapanuli Utara.
Untuk  pengembangan dan pemasaran tanaman lobak, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan kerjasama dengan PT Toba Agro Mandiri Siborongborong. Sehingga dengan  tersedianya bibit lobak dan adanya  jaminan pasar penjualan lobak, diharapkan dapat menimbulkan keinginan petani menanam lobak di areal pertaniannya.

E.     Manfaat pada Tanaman Lobak 

Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar.Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar. Umbi tersebut tumbuh memanjang ke bawah seperti wortel, bentuknya lebih bulat dan berwarna putih bersih. Ada lobak dengan varietas lain yang berwarna merah dan hitam. Bagian umbi yang dekat dengan permukaan tanah dan terkena sinar matahari biasanya akan berubah warna menjadi agak kehijauan. Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan.
Hasil tanaman dapat dipungut setelah umbi-umbinya cukup besar, kira-kira setelah tanaman berumur 2 bulan. Keterlambatan dalam memungut hasil akan menyebabkan umbi menjadi kayu dan rasanya juga tidak enak (kapus-kapus). Jika hal tersebut terjadi, umbi lobak tidak akan laku dijual. Tanaman yang terawat dapat menghasilkan umbi 15-20 ton/ha. Bahkan ada jenis lobak yang dapat menghasilkan umbi beratnya hingga mencapai 0,5-1 kg tiap tanaman dan rasa umbinya pun enak dimakan.


F.     Hama dan Penyakit Lobak
Hama utama yang sering menyerang tanaman lobak adalah:
*      Ulat tanah (agrotis ipsilon hufn.)
Ciri-ciri dan biologi hama:
-          Imago dari hama ini aktif terbang pada senja dan malam hari.
-          Ulat tanah berwarna atau hitam keabu-abuan,aktif merusak tanaman pada malam hari,dan bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag).
-          Lamanya siklus (daur) hidup diantara 6-8 minggu.
*      Gejala serangan
-          Gejala serangan hama ulat tanah adalah terkulai atau rebahnya bagian tanaman yang diserang,terutama pangkal daun atau titik tumbuh tanaman yang masih muda.
*      Pengendalian
Pengendalian hama ulat tanah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-          Non – kimiawi,yaitu dengan cara menggumpulkan ulat kemudian dibunuhnya,dan menjaga kebersihan kebun dari rumput-rumput liar (gulma) maupun sisa-sisa tanaman sebagai tempat (sarang) hama.
-          Kimiawi,yaitu dengan cara  menggunakan insektisida furadan yang disebar dan dicampur merata dengan tanah sewaktu akan tanam,atau diseprot dengan insektisida
Ø  Penyakit Tanaman Lobak.
-          Bercak daun
-          Busuk lunak
-          Layu dan busuk akar
-          Penyakit dll.
G.    Penanganan pascapasnen
*      Panen (pemungutan hasil)
Hasil utama dari tanaman lobak adalah umbinya dan juga daun-daunnya(lobak daun). Ciri – ciri lobak sudah saatnya dipanen sangat tergantung pada jenisnya,yakni sebagai berikut;
-          Lobak daun, ditanadai dengan pertumbuhan daun-daunya telah maksimal (lebat),tidak terlalu tua,dan umurnya
H.    Kegunaan tanaman lobak pada akar.
§  Kegunaan
1.Batuk.
2.Bronkhitis.
3. Demam.
4.Wasir Dan Rematik (obat luar).
§  Ramuan Dan Takar
1.Batuk
2.Ramuan:
3.Akar Lobak 5 buah
4.Gula secukupnya.
Cara pembuatan: Lobak diparut kemudian diperas dan disaring. Beningannya ditambah gula secukupnya. Diamkan semalam .
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Lama  pengobatan: Diulang selama 7 hari. Demam Orang yang sering menderita demam dianjurkan makan
sayuran lobak. Karena mampu melancarkan air seni.

I.       Kandungan tanaman lobak dan nilai gizi lobak.
 dari umbinya antara lain vitamin A, B1, B2, niasin, minyak atsiri, kolin, serat kasar, kalsium, fosfor, zat besi dan asam oksalat. Sedangkan daunnya mengandung minyak atsiri, vitamin A dan C dan bijinya mengandung 30-40 persen minyak lemak dan minyak atsiri. Zat-zat tersebut mengandung antibiotik terhadap beberapa jenis bakteri dan antioksidan. Minyak atsiri, rafanol, rafarin, dan vitamin C.

Lobak, mentah, hanya akar, Nilai gizi per 100 g (3.5 oz),Energi 66 kJ (16 kcal), Karbohidrat3,40 g,Gula 1,86 g, Dietserat1,6 g, Lemak 0,10 g ,Protein 0,68 g Thiamine (Vit. B1) 0,012 mg (1%), Riboflavin (Vit. B2) 0,039 mg (3%) ,Niacin (Vit. B3) 0,254 mg (2%), Asam pantotenat (B5) 0,165 mg (3%), Vitamin B6 0,071 mg (5%), Folat (Vit. B9) 25 mg (6%) ,Vitamin C 14,8 mg (25%) ,Kalsium 25 mg (3%)Besi 0,34 mg (3%), Magnesium 10 mg (3%) ,Fosfor 20 mg (3%) ,Kalium 233 mg (5%) ,Seng 0,28 mg (3%).






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar