Invasi,
Kenetralan, dan Keaneka Ragaman Jenis di Ekosistem Didominasi Manusia
A. Latar
belakang
Invasi
merupakan perpindahan/Pergerakan makhluk hidup secara besar-besaran yang
melanggar batas dari satu daerah ke daerah lain. Invasi menjadi salah satu
masalah utama terhadap kondisi ekologis lingkungan
Sehingga mengakibatkan keadaan ekologis yang tidak seimbang. Dari segi pandangan
ekologis, invasi dapat menimbulkan perubahan drastis terhadap komunitas yang
mengubah struktur dan fungsi dari suatu kondisi ekologis.
Untuk
mengantisipasi terjadinya invasi maka memerlukan sumber daya dan upaya yang maksimal sehingga
pengantisipasian ini bisa berjalan dengan sukses. Oleh sebab itu, untuk
memerangi invasi harus dilakukan dengan cermat dan bijaksana yakni
mempertimbangkan beberapa faktor biotik dan faktor abiotik. Lebih penting lagi,
hal demikian harus muncul dari satu pemahaman yang mendalam dari mekanisme
evolusiner dan ekologis yang mengoperasikan pada hirarki biologi yaitu,
mengawali dari ciri perorangan menandai jenis, latar belakang genetik, fisiologi,
perilaku dan riwayat hidup, melalui ini parameter populasi (demografi,
fluktuasi, laju pertumbuhan), dan sampai pola dan proses menandai menyerbu
komunitas (gubahan, struktur, dan umur).
Beberapa
kajian umum tentang akibat dari hasil invasi pada taraf tertentu
Berbagai mekanisme dengan jenis, latar
belakang genetik, fisiologi, perilaku dan riwayat hidup untuk mengatur populasi
sehat.
Pertumbuhan populasi cepat, dan luas,
serta interaksi antara faktor biotic dan factor abiotik berjalan dengan baik.
Harus memiliki kemampuan pembubaran,
atau hal sebaliknya mereka hanya dapat diimigrasikan ke tempat terpencil dengan
pertolongan dari manusia.
Terjadinya
proses invasi secara sukses, maka mempunyai potensial untuk modifikasi struktur
komunitas dan fungsi yang lebih tinggi.
Di
bawah kita mendiskusikan negatif potensial akibat dari demikian pengurangan di
kenetralan pada gaya pegas komunitas.
B.
Populasi / taraf jenis
v mekanisme
peningkatan invasi Evolusiner
Dalam
melakukan perpindahan atau pergerakan jenis dari lingkungan satu ke lingkungan
yang lain di bantu oleh manusia maka akan menjadi lebih baik dan teratur. Beberapa
jenis mungkin bahkan atur ke serbu alam lingkungan baru diantara kesempatan
sementara pendek, gangguan seperti itu pada habitat lagi. Dalam kasus demikian,
jenis mungkin masuk lingkungan selama satu berkala gangguan, dengan cepat
mendirikan satu populasi terdukung sendiri, kecil seperti ini, dan tersisa di
lingkungan baru sekalipun kondisi kembali ke sesuatu awal. Antara lain,
Seabloom et al. (2003) disarankan itu di penggantian California dari lalang
tumbuhan tetap hijau oleh tahunan serbuan rumput ke seberang area luas terjadi
sebagai hasil gangguan yang air dikurangi dan nitrogen taraf, dan tidak karena
lalang semusim adalah kompetitor lemah. Untuk beberapa invasi sukses dari jenis
yang jadi berlimpah-limpah sepanjang negara dan daratan, ini ambil lebih dari
satu pengantar dan beberapa kasus kegagalan sebelum yang populasi telah dirikan
(misalnya., Pimm, 1991; Veltman et al., 1996).
Seperti
demikian, mereka mungkin bertambah potensial evolusiner dengan jenis serbuan
sebagai respons atas tantangan dan alat penekan di alam lingkungan (Bossdorf et
al., 2008). Pada jenis serbuan mungkin menguntung dari meliputi ini aspek
sebagai satu mekanisme potensial memudahkan penetapan dari jenis alam
lingkungan.
v peningkatan
mekanisme invasi Ekologis
Adapatasi
merupakan salah salah satu pemicu berhasil atu tidaknya invasi. Dalam invasi
setiap spsies akhluk hidup harus mampu beradaptasi dengan ligkungan yang baru.
Satu jenis spesies dapat bertahan hidup apabila keadaaan ekologisnya mendukung.
Baik itu keadaan iklim, letak geografis, dan ketersediaan makanan. selain itu,
pemicu sukses atau tidaknya invasi adalah pemanfaatan efisien dari sumber daya
makanan (yaitu., kemampuan kompetitif), dan laju pertumbuhan populasi. Namun,
laju pertumbuhan populasi yang tinggi sendirian tidak cukup untuk membuat invasi
sukses, akan tetapi laju pertumbuhan berhubungan dengan peningkatan fluktuasi
di ukuran populasi.
C. Taraf komunitas
Kemunculan suatu komunitas yang sangat berpengaruh
pada kelangsungan hidup komunitas yang sudah ada sebalumnya (local). Misalnya
Di
California, invasi dari semut argentine( Linepithema humile ) dipimpin
ke disassembly dari komunitas semut lokal. Dimana semut Argentine hadir,
komunitas semut local tampak acak dan dengan lemah terkumpul di satu tempat.
Ø pengaruh
dari invasi pada pola komunitas dan biodiversitas
Menurut Elton, peningkatan komunitas yang tinggi
sangat berpengaruh pada invasi. Sehingga campur tangan dari manusia sangat
dibutuhkan agar proses invasi lebih lancar. Lagipula, hewan dan
komunitas pabrik di manusia mengatur habitat secara relatif baru dan oleh
karenanya tidak boleh sepenuhnya pemenuhan dalam kaitan dengan jenis
kesempurnaan. Khususnya, bahkan di baru-baru ini bergerombol, komunitas kaya
jenis, komunitas daya tahan ke invasi banyak dengan umur ekologis, seperti
halnya dengan peningkatan pada angka dari interaksi interspecific.
Kenetralan
telah diketahui dapat membantu untuk menambahkan daya tahan komunitas untuk
jumlah perubahan kepadatan. Secara eksperimen mengurangi kenetralan dari jenis
padang rumput menghasilkan peningkatan invasi. Secara ringkas, walau tidak
selalu menjadi pemicu faktor utama menyusutnya invasibility, kenetralan tampak
memainkan satu peran penting dalam kemantapan komunitas dan daya tahan.
D. Kesimpulan
Invasi
merupakan perpindahan/Pergerakan makhluk hidup secara besar-besaran yang
melanggar batas dari satu daerah ke daerah lain. Dari segi pandangan ekologis,
invasi dapat menimbulkan perubahan drastis terhadap komunitas yang mengubah
struktur dan fungsi dari suatu kondisi ekologis. Invasi meliputi invasi evolusioner dan invasi
ekologis. Kenetralan telah diketahui
dapat membantu untuk menambahkan daya tahan komunitas untuk jumlah perubahan
kepadatan.