K3ind4h4n R3lung M4l4m Kini M3nyin4ri .........
D3ng4n K3h4mp44n M4l4m T4k S4tuphun t3rlih4t B4y4ng4n
Ind4hnya.........
D4l4m Jiw4 Y4ng h4mp4 B3rt4ny4 - T4nya Dim4n4 Dy4 Ber4d4.....
D4l4m Hitung4n w4ktu K4u D4t4ng, N4mun D4l4m Hitung4n D3tik K4u Hil4nG....
N4mun K4u D4t4ng H4ny4 M3mb3ri S3dikit R4z4 M4nis.....
Q'Tik4 M4l4m Ithu Tib4 t3ruc4p K4t4 M4nis Mhu........
N4mun Q'tik4 K4u Hil4nG, S3mu4 R4z4 Itu B3rub4h M3nj4di 4s4m.......
Selasa, 31 Juli 2012
Ketik4 4iR M4t4 S4ng Ay4h J4tuH....
KENAPA setiap kita jauh dari orang tua, kita selalu kangen sama ibu. Kita selalu menyebut namanya. Kita selalu menghadirkan wajahnya dalam setiap pandangan hati. Itu karena ibu lah yang paling sering nanyain kabar kita ketika itu................
Tapi…
Kalau dari ibu, ternyata ayahlah yang selalu mengingatkan ibu supaya nelepon kita saat kabar belum didapat. Mereka was-was jika handphone kita tidak aktif, sedang kabar belum diketahui.
Waktu kecil, ayah sering ajarin kita naik sepeda. Padahal ibu sangat khawatir. Tapi ayah yakin karena kita pasti bisa melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak yakin bisa.
Maka begitulah saat kita mengenal pacaran....
Kenapa ayah melarang kita pacaran?
Karena ayah sangat cemburu pada kita. Ayah tidak menginginkan kita menghabiskan masa muda ini dalam kesia-saiaan yang fana. Ayah tidak mau waktu muda kita dihabisi oleh orang lain. Beliau masih sangat menginginkan kita dan menjaga kita sebaik mungkin.
O iya, apakah sahabatku tahu?
Saat kita diwisuda, ayahlah yang pertama kali menepukkan tangannya. Itu karena ayah bangga memiliki kita. Lalu, ibu lah yang pertama kali meneteskan air mata kebahagiaan karena melahirkan seorang anak yang cerdas, secerdas kita. Ada 1 tepukkan kebanggaan dari ayah, diiringi dengan 1 tetes air mata kebahagiaan dari ibu.
Saat kita menginginkan sesuatu, lalu ayah tidak memberikan/mengizinkannya kepada kita, sebenarnya hatinya tidak tega ketika menolak permintaan kita. Namun ayah tetap harus tegas dihadapan kita. Dan itu dilakukan demi keberhasilan kita.
Dan saat kita telah bergandengmesra dengan seorang pendamping hidup yang ada di tangan kita, ayah kita adalah orang yang pertama menangis dalam hati, seraya berkata “tugasku telah selesai mendidik dan menjagamu wahai anakku sayang.................
Tapi…
Kalau dari ibu, ternyata ayahlah yang selalu mengingatkan ibu supaya nelepon kita saat kabar belum didapat. Mereka was-was jika handphone kita tidak aktif, sedang kabar belum diketahui.
Waktu kecil, ayah sering ajarin kita naik sepeda. Padahal ibu sangat khawatir. Tapi ayah yakin karena kita pasti bisa melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak yakin bisa.
Maka begitulah saat kita mengenal pacaran....
Kenapa ayah melarang kita pacaran?
Karena ayah sangat cemburu pada kita. Ayah tidak menginginkan kita menghabiskan masa muda ini dalam kesia-saiaan yang fana. Ayah tidak mau waktu muda kita dihabisi oleh orang lain. Beliau masih sangat menginginkan kita dan menjaga kita sebaik mungkin.
O iya, apakah sahabatku tahu?
Saat kita diwisuda, ayahlah yang pertama kali menepukkan tangannya. Itu karena ayah bangga memiliki kita. Lalu, ibu lah yang pertama kali meneteskan air mata kebahagiaan karena melahirkan seorang anak yang cerdas, secerdas kita. Ada 1 tepukkan kebanggaan dari ayah, diiringi dengan 1 tetes air mata kebahagiaan dari ibu.
Saat kita menginginkan sesuatu, lalu ayah tidak memberikan/mengizinkannya kepada kita, sebenarnya hatinya tidak tega ketika menolak permintaan kita. Namun ayah tetap harus tegas dihadapan kita. Dan itu dilakukan demi keberhasilan kita.
Dan saat kita telah bergandengmesra dengan seorang pendamping hidup yang ada di tangan kita, ayah kita adalah orang yang pertama menangis dalam hati, seraya berkata “tugasku telah selesai mendidik dan menjagamu wahai anakku sayang.................
Rabu, 11 Juli 2012
'' S3bu4H Lukis4n DindinG "
Saat M4ta Terbuk4 baru Khu s4dari.........
Su4san4 b3githu G3l4p ............
T4k M4mpu Tuk M3ngub4hnya........
D4lam Ben4k B3rk4t4 K3mb4lik4n ...............
C3r4hk4n S3g4l4 d4l4m B3n4k.............
S4tuk4n K3ingin4n Tuk M3ngg4painya.........
N4mun W4ktu M3nggub4hnya M3nj4di s3bu4h Lenter4.........
Jiw4 ini T4k M4mpu M3ngh4d4pi........
Suara Ind4h Mhu..............
S3nyum Ind4h Mhu.............
T4k B3rh4rg4...........
S3mu4nya Hil4ng, Musn4h,, Sirn4..............
D4l4m H4ti H4nya Biza B3rk4t4, Mngkin Ini h4nya........
Sebu4h Lukis4n, Indah Ses4at, Jik4 Di P4nd4ng......
Buruk s44t Di S3ntuH.............
Su4san4 b3githu G3l4p ............
T4k M4mpu Tuk M3ngub4hnya........
D4lam Ben4k B3rk4t4 K3mb4lik4n ...............
C3r4hk4n S3g4l4 d4l4m B3n4k.............
S4tuk4n K3ingin4n Tuk M3ngg4painya.........
N4mun W4ktu M3nggub4hnya M3nj4di s3bu4h Lenter4.........
Jiw4 ini T4k M4mpu M3ngh4d4pi........
Suara Ind4h Mhu..............
S3nyum Ind4h Mhu.............
T4k B3rh4rg4...........
S3mu4nya Hil4ng, Musn4h,, Sirn4..............
D4l4m H4ti H4nya Biza B3rk4t4, Mngkin Ini h4nya........
Sebu4h Lukis4n, Indah Ses4at, Jik4 Di P4nd4ng......
Buruk s44t Di S3ntuH.............
''' S3bu4H H4r4p4n''
Hitung4n W4ktu B3githu c3p4t.........
Kini W4ktu Phun t4k m4mpu Tuk B3rh3nti.......
Terpesona Indah b4y4ng4ny4..........
T4k M4mpu Tuk M3milikiny4.........
H4r4p4n H4ny4 h4r4p4n..............
J3rit4n Su4r4nya M3ngh4mpiri Jiw4 ini....
Gor3s4n T4ng4nya M3luk4i H4r4p4n..............
T4t4p4n M4t4nya, H4nya M3luk4i Rindu .......
Kini W4ktu Phun t4k m4mpu Tuk B3rh3nti.......
Terpesona Indah b4y4ng4ny4..........
T4k M4mpu Tuk M3milikiny4.........
H4r4p4n H4ny4 h4r4p4n..............
J3rit4n Su4r4nya M3ngh4mpiri Jiw4 ini....
Gor3s4n T4ng4nya M3luk4i H4r4p4n..............
T4t4p4n M4t4nya, H4nya M3luk4i Rindu .......
Langganan:
Postingan (Atom)